Ini Yang Dialami Anak Saat Tiba-tiba Ngompol

Post a Comment

Www.akademiknews.com - Berbeda dengan bayi yang banyak mengalami growth spurts, pada balita justru banyak yang mengalami kemunduran perkembangan atau yang disebut dengan regresi. Anda mungkin akan merasa heran saat anak Anda yang sudah bisa bicara, tiba-tiba berbicara cadel dengan bahasa bayi dan sering merengek. Beberapa anak juga ada yang tiba-tiba sering mengompol, meski sebelumnya sudah belajar toilet training.
Anda patut waspada bila anak Anda menunjukkan tanda-tanda di atas. Bisa jadi ia sedang mengalami regresi. Tidak ada yang salah saat terjadi regresi. Fase regresi ini merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri anak. Selain itu, regresi juga bisa jadi cara anak untuk menyampaikan kesulitannya dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidupnya.
Beberapa penyebab regresi yang mungkin terjadi, adalah:
1. Lingkungan yang baru
Sekolah baru atau pengasuh baru, bisa jadi penyebab terjadinya regresi. Hal ini terjadi karena anak merasakan ketidaknyamanan atau ketidakamanan. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda berusaha meyakinkan diri anak bahwa semuanya akan baik-baik saja.
2. Ada anggota keluarga baru
Kelahiran adik baru sering kali menyebabkan regresi. Ketika anak mengalami regresi, sesungguhnya anak menginginkan perhatian orangtua, yang dianggapnya hanya akan tercurah untuk sang adik. Anda sebaiknya tetap memberikan perhatian pada anak dan sesekali luangkanlah waktu khusus hanya bersama anak yang mengalami regresi.
3. Perceraian orangtua
Saat terjadi perceraian orangtua, anak akan merasa kehilangan sosok salah satu orangtua yang biasa ditemuinya setiap hari. Bicaralah dengan anak. Katakan bahwa Anda mengerti perasaannya dan wajar adanya bila anak merasa sedih, kecewa, atau marah. Berikan pelukan, ciuman, dan kalimat positif agar anak mau kembali melakukan rutinitasnya.
4. Kurang perhatian
Anda mungkin sibuk dengan pekerjaan dan ingin lekas berisitirahat ketika tiba di rumah. Anak akan mengalami regresi karena berharap Anda memerhatikan perubahan yang ditunjukkannya. Sebaiknya, selelah apapun, Anda tetap meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak setiap hari. Percakapan yang rutin juga akan menstimulasi kemampuan anak yang hilang.
5. Kematian
Kematian seseorang yang dekat dengan anak, seperti ayah, ibu, kakek, nenek, atau adik, juga bisa menyebabkan anak mengalami regresi. Hal ini terjadi karena anak merasa kehilangan bagian dari hidupnya. Terus dampingi anak dan berikan pemahaman sesuai dengan usianya. Yakinkan bahwa Anda akan menggantikan kasih sayang yang selama ini diberikan oleh anggota keluarga yang meninggal.


Article By Bebby Sekarsari
Sumber : 1helath.id

Related Posts

Post a Comment