Membandingkan Janji Kampanye SBY dan Jokowi

Post a Comment
Meskipun janji Susilo Bambang Yudhoyono menjelang pemilu 2009 tidak semuanya dapat dipenuhi setelah menjadi Kepala Negara, pemerhati politik dan ekonomi Rustam Ibrahim tidak mau menyebutnya sebagai hoaks. Rustam Ibrahim menilai janji kampanye sebagai tekad.

"Kalau janji SBY yang tidak dipenuhi juga banyak lho. Saya bisa tunjukkan satu persatu Bung @AndiArief__" kata Rustam Ibrahim menanggapi pernyataan politikus Partai Demokrat Andi Arief.

Sebelumnya, Andi Arief menyinggung janji-janji Joko Widodo menjelang pemilu 2014 agar nanti ditanyakan di dalam acara debat calon presiden dan wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum.

"Saya sudah titipkan satu pertanyaaan ribuan kader dan netizen ke Sekjend Demokrat @hincapandjaitan untuk disampaikan ke Pak Jokowi oleh Pak Prabowo-Sandi dalam debat: "Pak Jokowi yang terhormat, berapa janji bapak di 2014 yang sudah dipenuhi, tolong jawab kisi-kisinya saja," kata Andi Arief.

Rustam Ibrahim menekankan janji kampanye merupakan tekad atau sasaran yang ingin dicapai kandidat.

Dia memiliki catatan janji Susilo Bambang Yudhoyono, misalnya tentang swasembada, tapi pada kenyataannya setelah menang, tetap impor beras. "Bahkan tahun 2011 mencapai 2.75 juta ton. Biasa aja kan? @AndiArief__" katanya.

Rustam Ibrahim menyebutkan janji Susilo Bambang Yudhoyono mengenai pertumbuhan ekonomi 7 persen. "Tapi mewariskan kepada Jokowi hanya 5.01 persen. Jadi biasa aja kan? @AndiArief__" katanya.

Tetapi meskipun tak semua janji terpenuhi, Rustam Ibrahim tidak akan menuduh Susilo Bambang Yudhoyono berbohong karena dia paham barangkali pemerintahan ketika itu banyak tantangannya.

"Dalam kampanye pilpres 2009 SBY janji ekonomi tumbuh 7 persen, swasembada beras dan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Meski janji-janji itu tidak berhasil dipenuhi, saya tidak akan tuduh Pak SBY bohong, apalagi hoax. Mungkin banyak tantangan. Itu tekad biasa dalam kampanye," kata dia.

Rustam Ibrahim menjelaskan membandingkan janji kampanye Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono untuk menunjukkan bahwa janji kampanye itu tekad. "Jika janji tidak terpenuhi, bukan berarti bohong apalagi hoax."

Andi Arief menanggapi dengan sindiran balik atas pernyataan Rustam Ibrahim mengenai janji ekonomi tumbuh 7 persen.

"Ini bisa masuk hoak. Mana ada janji pertumbuhan ekonomi. Walau akhirnya tanpa janji SBY mampu rata-rata 6 persen. Alhamdulillan Jokowi 4 tahun mampu 7 persen," kata dia.

Related Posts

Post a Comment