KH Ma'ruf sebut tsunami Banten tidak apa-apanya ketimbang berita hoax

Post a Comment



JAKARTA � Penyebaran berita hoax melalui media sosial (Medsos) adalah persoalan paling berat yang dialami bangsa Indonesia saat ini. Untuk itu penyebaran berita hoax harus diberantas.






Demikian pernyataan tegas Cawapres nomor urut 01 Kiai Ma�ruf Amin saat orasi politik di Pelantikan Relawan Barisan Nusantara (Barnus) Banten di Kota Serang, Senin (21/1).�Medsos itu harus memberi manfaat bagi perkembangan teknologi. Kalau tidak baik itu bukan teknologi yang bermanfaat tapi tsunami teknologi,� katanya.






Tsunami teknologi ini, dikatakan Kiai Ma�ruf lebih berbahaya dibandingkan dengan tsunami air. Sebab kalau tsunami air yang terkena dampak hanya daerah terdampak.






�Kalau air yang hancur setemplokan misal yang tsunami Banten Selatan yang kena yah segitu, tapi kalau tsunami hoax seluruh Indonesia guncang, makanya bangun jangan tidur,� ujarnya.






Dikatakan Kiai Ma�ruf, sebetulnya dalam Islam ada anjuran untuk menelaah suatu berita terlebih dahulu dan jangan langsung melakukan share.






�Kalau datang orang kepadamu membawa berita di tabayun dulu, jangan langsung di Share. Di medsos itu banyak setannya harus hati-hati,� ucapnya.






Dituturkan Kiai Ma�ruf masyarakat Banten kalau bisa menangkal hoax maka pasti pasangan Jokowi � Ma�ruf bisa memenangkan pertarungan pilpres di Provinsi Jawara ini.






�Pokonya Jokowi-Maruf harus menang di Banten. Kemenangan di Banten harus mutlak. Kalau menang tipis belum bisa dikatakan menang,� tuturnya.






Sementara itu, Ketua Relawan Barisan Nusantara (Barnus) Banten Agus Yadi Oya menuturkan relawan Barnus harus bisa meng-counter berita hoax yang sering kali disampaikan kepada Jokowi.






�Dimana berita hoax tersebut mendeskriditkan, menyudutkan, bahkan sampai dengan titik penghinaan. Barnus kan berisi kaum Milenial yang harus bisa menyampaikan kebenaran,� ucapnya.






Dirinya juga mengaku untuk dapat mengcounter berita hoax, pihaknya akan membuat tim media yang akan mengkontrol media sosial khususnya hoax.





�Kebenaran harus disampaikan secara santun, benar dan tidak menyinggung perasaan orang lain sehingga yang menyebarkan hoax hati nuraninya akan tergugah,� tukasnya.


Related Posts

Post a Comment