Artikel kali ini akan menjelaskan mengenai Environment Configuration. Seharusnya artikel ini saya tempatkan pada bagian 2 namun setelah membuat sekian banyak artikel tutorial saya baru ingat kalau belum menjelaskan mengenai Environment ini. Saat melakukan instalasi Laravel pertama kalinya, anda akan melihat adanya file .env pada direktori program anda.
Nah, file .env inilah yang digunakan untuk mengatur konfigurasi dari environment. Jika anda tidak menjumpai adanya file .env, anda dapat mengcopy file .env.example dan mengubahnya menjadi file .env. Hal pertama yang perlu anda pastikan adalah apakah file .env yang anda punyai sudah memiliki variabel APP_KEY atau belum. Jika varibale tersebut masih kosong maka jalankan perintah berikut untuk melakukan generate key.
php artisan key:generate
Jalankan perintah tersebut pada command prompt direktori program anda seperti contoh gambar di bawah ini.
Artisan Generate Key |
DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=127.0.0.1
DB_PORT=3306
DB_DATABASE=homestead
DB_USERNAME=homestead
DB_PASSWORD=secret
Variabel-variabel tersebut secara default tentu saja sudah sama dengan variabel yang digunakan pada file config/database.php.
- DB_DATABASE diisi dengan nama database
- DB_USERNAME diisi dengan username mysql anda
- DB_PASSWORD diisi dengan password mysql anda
Sesuaikan isi dari variabel-variabel tersebut dengan settingan yang terdapat pada server anda.
#CARA MENDAPATKAN NILAI ENV VARIABEL
Bagaimana cara untuk mendapatkan nilai dari variabel yang terdapat pada file .env ini? Jika anda mungkin membutuhkan nilai tersebut anda dapat menggunakan kode berikut ini
$debug = env('APP_DEBUG', false);
Laravel sudah menyediakan env helper untuk melakukan hal tersebut. Kode di atas adalah contoh bagaimana mendapatkan nilai dari variabel APP_DEBUG. Parameter kedua dari kode tersebut adalah nilai default. Jadi jika variabel APP_DEBUG pada file .env anda kosong maka secara default variabel $debug akan diisi dengan nilai false.
Dengan adanya .env ini tentu saja akan membuat program yang anda buat menjadi lebih terstruktur. Jika misalnya terjadi perubahan nilai, anda hanya perlu mengubah isi dari file .env ini tanpa perlu mengubah nilai pada masing-masing file. Sistem Environment ini mirip dengan saat anda membuat program dengan PHP Native dan menggunakan 1 file php yang khusus berisi konfigurasi.
Nantinya saat anda menginstall package-package Laravel lain, seperti misalnya Laravel Socialite anda hanya cukup menambahkan variabel-variabel konfigurasi pada file .env ini. Penjelasan lebih lanjutnya akan saya jelaskan pada artikel tutorial terpisah.
Terakhir saya ingin menjelaskan mengenai penggunaan variabel APP_DEBUG. Jika program yang anda buat masih dalam tahap pengembangan, isilah variabel tersebut dengan nilai true untuk mengetahui kesalahan apa yang terjadi saat program mengalami error. Namun jika sudah memasuki tahap produksi (sudah digunakan untuk umum) sebaiknya ubahlah nilai variabel tersebut menjadi false agar error yang terjadi tidak muncul di layar.
Demikianlah artikel Tutorial Laravel 5.5 - Environment Configuration (Bagian 10) ini. Seperti biasanya semoga penjelasan pada artikel ini dapat mudah dipahami dan selamat mencoba.
Post a Comment
Post a Comment