"Saya kira belum cukup untuk bisa menggambarkan sebenarnya effort apa sebenarnya yang sudah dilakukan oleh negara," ujar Ketua Prodi Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Minggu pagi (31/3).
Selain itu menurut Yon, Jokowi seharusnya menyampaikan solusi-solusi terhadap isu internasional berikut langkah-langkahnya.
"Yang sudah diambil yang dilakukan seperti apa, kemudian apakah ada pembicaraan khusus antara presiden satu atau presiden yang lain, Jokowi dengan siapa, kemudian dia menginterupsikan kepada menlu melakukan apa," papar Yon.
Ia mengamati selama ini Jokowi belum memberikan pengarahan (direction) sepenuhnya terhadap isu internasional. Sehingga yang lebih banyak menginisiatif adalah Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Nampak direction dari presiden itu belum muncul. Harusnya pemimpin itu yang memberikan guide, sementara organ yang lain kementerian termasuk Kemlu sebagai ujung tombaknya yang akan melakukan. Nah selama ini nampaknya bahwa inisiatif lebih banyak dilakukan oleh kemlu," tuturnya.
Seharusnya, kata dia, pada debat keempat, Jokowi menyampaikan apa yang akan dicapai dalam hubungan internasional.
Walaupun mungkin saat ini baru pada tahap ini, setidaknya Jokowi punya goal.
"Di akhir bahwa kondisi negara konflik akan seperti ini dan langkah yang dilakukan akan seperti ini. Nahitu yang saya kira belum dielaborasi yang kemudian memperkuat posisi kepala negara di depan kepala negara yang lain," terangnya.
"Oleh karena itu Pak Prabowo mengatakan paling penting adalah bagaimana posisi Indonesia yang lemah itu yang kemudian ya nggak cukup untuk memberikan tekanan hanya dianggap sebagai saran dan lain sebagainya," sambung Yon.[ Rmol]
Post a Comment
Post a Comment