Salah satu contohnya; Apabila anda sering mendengar suara "jedug!" Dari loudspeaker maka berarti itu merupakan arus dc. Hal tersebut Apabila berlangsung secara terus menerus, akan mengakibatkan speaker mudah rusak. Maka dari itu speaker protektor disini berperan.
Speaker protektor biasanya dipasang pada amplifier yang memiliki daya menengah sampai daya paling tinggi. Atau amplifier yang memiliki kemungkinan memiliki hentakan arus saat pertama kali dihidupkan dan dimatikan.
contoh kit speaker protektor dengan dc detektor |
Speaker protektor tidak hanya mengamankan pada saaat pertama kali dihidupkan, sesungguhnya juga mengamankan apabila ada korsleting pada rangkaian ampli. Pada jenis rangkaian amplifier ocl biasanya sangat rentan sekali terjadi DCO apabila terjadi kerusakan pada rangkaian ampli.
Ada 2 jenis speaker protektor sistem kerja yang berbeda yaitu:
1. Speaker protektor yang hanya mengamankan pada saat pertama kali dihidupkan.
.
Speaker protektor ini sangat cocok untuk amplifier berdaya rendah, misalnya ketika menggunakan amplifier ocl untuk corong toa. Maka ini sangat membantu mengamankan horn toa. Cara kerja speaker protektor sederhana saja. komponen utamanya yaitu sebuah relay yang dihubungkan dengan rangkaian transistor yang berfungsi sebagai saklar otomatis. Ketika amplifier dinyalakan pertama kali, maka relay akan memutus arus yang menuju ke louspeaker untuk sementara. Setelah tegangan setabil, baru relay akan menyambungkan arus ke loudspeaker, sehingga suara hentakan jedug tidak muncul di speaker. Jenis speaker protektor yang ini rtidak dilengkapi dengan dc detektor. Sehingga ketika terjadi keruskan pada rangkaian amplifier maka speaker protektor tidak bisa berfungsi.
contoh speaker protektor hanya mendelay saja |
2. Mengamankan apabila terjadi arus pendek pada rangkaian amplifier dan juga speaker.
Speaker protektor mampu mendeteksi adanya arus dc yang mengalir ke output amplifier, otomatis relay akan memutus arus ke speaker. Bisanya akan ada indikator LED protek Menyala dan amplifier tidak akan bekerja. KIT rotektor jenis ini biasanya dilengkapi dengan dc detektor pada sekemanya. Atau yang bagus memiliki nama "speaker protektor anti konslet", dalam kit tersebut sudah dilengkapi dengan sensor REF posistif dan negatif, bekerja lebih efektif ketika terjadi kerusakan pada amplifier maupun ketika speaker terbakar sehingga amplifier pun tetap aman. REF dipasangkan ke emitor sebelum kapur pada trnasistor npn + dan PNP - transistor final amplifier.
Contoh sederhana pentingnya speaker protektor; pada jenis rangkaian OCL arus dc akan muncul meskipun hanya satu transistor yang jebol. Namun lambat laun apabila masih diberikan beban akan mengakibatkan ke transistor yang lainya ikut short. Apabila speaker protektor mendeteksi arus dc, maka otomatis transistor tidak akan menerima beban dari speaker. Maka di sinilah pentingnya speaker protektor yang memiliki DC detektor.
Anda harus mempertimbangkan dan mengetahui apakah speaker protektor yang akan anda beli hanya bekerja pada saan pertama kali amplifier dihidupkan atau bisa memproteki ketika terjadi over load pada speaker maupun amplifier protektor mendeteksi.
Jenis speaker protektor yang ada dipasaran saaat ini bermacam macam, tegantung pada kualitas komponen yang digunakan. Fungsi masih sama, sama-sama mengamankan speaker. Namun yang paling bagus yaitu memiliki sistem yang memutus arus ketika terjadi kerusakan pada amplifier maupun speaker, sehingga aman ampli maupun speakernya. Tentu jenis speaker protektor yang satu ini jauh lebih mahal.
Apabila salah pilih spaker protektor tidak berfungsi sesuai fungsinya. Padahal arus dc akan mengalir ke output speaker, ketika terjadi kerusakan pada transistor final ampli. Gejalanya ketika arus dc mengalir ke speaker, timbul suara dengung parah atau speaker hanya bergerak maju diam atau bergerak kebelakang diam saja.
Pada beberapa ampli buil- up pasti sering mengalmi gejala protek pada saat amplifier misalnya kelebihan beban atau terlalu over power. Hal ini menandakan bahwa sistem proteksi bekerja. Namun kekurangannya ialah ,ketika rangkaian protek pada amplifier buildup ketika rusak maka amplifier tidak bisa bekerja sepenuhnya. Ketika dihidupkan hanya akan menyala LED protek. ketika dimasukkan input tidak akan timbul output. Padahal amplifier terkadang normal. Namun pentingnya dalam amplifier berdaya tinggi sistem ini sangat berperan besar dalam menyelamatkan speaker dari overload arus DC maupun skonsleting pada speaker..
Bagi anda yang sedang memilih speaker protektor untuk kebutuhan merakit amplifier, pertimbangkan baik baik, mana yang meski diterapkan pada rangkaian. Misalnya hanya untuk daya rendah ya cukuplah untuk yang harga sekitar 40 ribuan meskipun fungsinya hanya memprotek arus pada saat pertama kali dihidupkan. Sedangkan untuk daya 1000 watt ya pilih yang mahal misalnya yang seharga 100 ribuan yang sudah memiliki sensor konsleting dan sudah dilengkapi sensor DC.
Anda juga harus mempertimbangkan perhitungan daya yang akan diprotek tehadap relay yang digunakan pada kit. Karena ketika relay yang digunakan berdaya rendah biasanya akan berpengaruh pada saat hentakan nada bass, semakin tinggi daya output amplifier berarti harus memiliki relay semakin tinggi. untuk 1000 watt misalnya menggunakan relay 60 a.
Demikian semoga bermannfaat!!!
Post a Comment
Post a Comment