Minggu, 13 Januari 2019 - 23:02
Ocehan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, dinilai tak memiliki peradaban demokrasi. Hal itu disampaikan, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) duet Prabowo-Sandi, Jenderal TNI Purnawirawan, Joko Santoso.
Ocehan Moeldoko itu soal lokasi Posko pemenangan duet Prabowo-Sandi di Solo, yang lokasinya berdekatan dengan Posko Tim Kampanye Daerah duet Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin.
Joko Santoso menanggapi dengan santai. Menurutnya, dalam negara demokrasi, sah-sah saja jika ada Posko pemenangan diletakkan dimana saja, asalkan tidak menyalahi aturan yang ada.
"Tahun ini adalah tahun politik, kita harus memakai cara yang demokrasi. Itu sah-sah saja," ujarnya, saat menghadiri acara Talkselow, yang diselenggarakan oleh GMI Surabaya, di Bober Caffe Surabaya, Minggu (13/1/2018).
Joko mengatakan, selayaknya, apa yang diungkapkan oleh seorang pemimpin adalah bahasa-bahasa yang dapat mencerdaskan masyarakat. Dia bahkan menilai bahwa Moeldoko merupakan orang yang tak punya peradaban demokrasi.
"Sebagai seorang pemimpin, apa yang diomongin itu harus mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau orang yang ngomong begitu, berarti belum punya peradaban demokrasi," nilai Joko pada ocehan Moeldoko tersebut.
Post a Comment
Post a Comment