Dewan Pers menyatakan masih banyak media yang tidak berimbang dalam memberitakan masa kampanye Pemilu Presiden dan Legislatif 2019. "Selama enam bulan terakhir ada 16 media yang telah diadukan kepada kami karena pemberitaannya tidak berimbang," Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo, di Surabaya, Selasa, 15/1.
Hal itu disampaikan Stanley usai menjadi pembicara pada acara dialog bertema Santun Bermedia 2019, Menyongsong Pesta Demokrasi dengan Bermartabat, di Kampus Universitas Airlangga Surabaya. Dia memaparkan selama masa pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 lalu, Dewan Pers telah memberi teguran kepada 28 media yang pemberitaannya tidak berimbang.
Kini Stanley mendorong gugus tugas Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu dan Dewan Pers duduk bersama dalam menilai integritas newsroom di berbagai media. Dia mengingatkan agar independensi wartawan tetap terjaga. "Sebisa mungkin bersihkan ruang redaksi atau newsroom dari hal-hal yang mempengaruhi independensi seorang jurnalis.�
Dia mempertanyakan independensi seorang wartawan jika yang bersangkutan melibatkan diri dalam tim sukses partai politik atau pemenangan salah satu calon Presiden/Wakil Presiden. Seorang wartawan harus memprioritaskan kepentingan publik dalam mencari informasi untuk diberitakan.
Dia menyarankan wartawan menyorot kelompok pemilih rentan, misal pemilih pemula, perempuan, lansia, kelompok masyarakat miskin kota. Kata Stanley, kelompok-kelompok inilah yang harus didengar suaranya agar para calon bisa memasukkan visi dan misinya dalam agenda politik selama lima tahun ke depan.
Post a Comment
Post a Comment